Jayapura, 31 Mei 2024 — Mengakhiri bulan Mei dengan penuh syukur, jemaat berkumpul dalam Ibadah Syukur Kunci Bulan yang penuh penguatan iman dan penghiburan. Dalam kotbah bertema “Tuhan adalah Penolongku”, Ev. Edlin Dimo, S.Th menyampaikan pesan mendalam dari Ibrani 13:6, menegaskan bahwa pertolongan Tuhan adalah nyata dan setia bagi setiap orang percaya, apa pun keadaan dan pergumulan yang mereka hadapi.

"Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" – Ibrani 13:6

PERTOLONGAN TUHAN DALAM REALITAS HIDUP SEHARI-HARI

Ev. Edlin membuka renungan dengan mengajak jemaat merenungkan kondisi kesehatan, pekerjaan, hingga beban keluarga yang banyak dirasakan di penghujung bulan. Namun, katanya, keberadaan umat di akhir bulan Mei ini merupakan bukti bahwa “Tuhan adalah penolong yang setia.”

Ia menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa pertolongan. “Dari lahir sampai mati, kita tidak bisa sendiri,” ucapnya. Namun, lebih dari pertolongan manusia, Ev. Edlin menggarisbawahi bahwa hanya Tuhan Yesus yang sanggup menolong kita dari belenggu dosa dan memberikan keselamatan kekal.

PERCAYA DAN YAKINI: KUNCI MELIHAT MUJIZAT TUHAN

Dengan penuh semangat, Ev. Edlin mengajak jemaat untuk memegang teguh dua respons iman: percaya dan yakini. Ia memberi contoh iman Nuh yang membangun bahtera walau belum melihat banjir, dan para murid yang tetap menebar jala setelah semalam gagal menangkap ikan.

“Tugas kita bukan mengerti dulu, tapi percaya dulu,” katanya. “Ketika kita percaya dan yakini, maka Tuhan bertanggung jawab atas apa yang telah Dia janjikan dalam hidup kita.”

TUHAN PENOLONG DI TENGAH PERGUMULAN

Dalam bagian inti pesan, Ev. Edlin kembali menegaskan bahwa Tuhan adalah Penolong yang tidak pernah mengecewakan. Ia menyoroti bahwa banyak orang mungkin merasa kecewa karena tidak ditolong oleh sesama, tapi Tuhan tidak pernah ingkar janji.

“Kalau manusia bisa ingkar janji, Tuhan tidak. Dia berkata: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”

Ia juga menegur kecenderungan manusia yang saat menghadapi persoalan besar justru memperkecil imannya. “Jangan lihat besarnya masalah, lihat besarnya Tuhan kita,” tegasnya.

IMBAUAN UNTUK MEMPERTAJAM IMAN

Menutup renungan, Ev. Edlin mengajak jemaat untuk memasuki bulan yang baru dengan iman yang lebih tajam dan hati yang lebih besar. Menurutnya, semakin besar hati dan pikiran kita, semakin kecil kita memandang masalah. “Sebab kita punya Tuhan yang besar,” katanya.

Ibadah ditutup dengan doa syukur, penyerahan hidup, dan penguatan bagi jemaat yang tengah bergumul dalam pekerjaan, keluarga, kesehatan, dan masa depan.

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=4yWtFAfgs_M